Selasa, 27 November 2012

Sedikitnya 25 hektar sawah milik kelompok tani tercemar dan tergenang limbah batubara dan solar milik PT KAI tanjung enim baru (TMB)



Sedikitnya 25 hektar sawah milik kelompok tani (koptan) sehati satu desa tanjung raja,kecamatan kota muaraenim tercemar dan tergenang limbah batubara dan solar milik PT KAI tanjung enim baru (TMB).
salah satu petani di desa tanjung raja,subandi,mengatakan terkait hal ini,para petani meminta kepada pihak management PT KAI TMB untuk segera mengeringkan limbah yang menggenangi sawah dan rumah warga.tak hanya itu,para petani juga meminta ganti rugi atas kerusakan lahan sawah akibat tercemar limbah.
”saat  ini,para petani terancam tidak bisa lagi bercocok tanam.bahkan,jika tetap memaksakan,hasilnya juga tidak akan bagus karena lahan nya telah tercemar solar dan batubara,”ujar subandi di desa tanjung raja.
menurut subandi,para petani mengaku sangat kecewa dengan penanganan yang dilakukan oleh PT KAI TMB dalam mengatasi genangan limbah tersebut.sebab,alat sedot air yang mereka gunakan sangat tidak layak.selain daya serapnya kecil,alat yang digunakan juga terbatas,hanya tiga unit.
“kita sangat kecewa dengan penangan yang dilakukan oleh PT KAI TMB.kalau alat sedotnya Cuma sedikit dan kecil seperti itu,entah kapan air nya akan kering,”terang dia.
Untuk itu,kata dia,pihaknya meminta kepada pihak PT KAI agar segera mencarikan solusi terbaik untuk mengeringkan lahan sawah yang tergenang limbah.
Senada,anggota koptan sehati satu hopaini mengatakan,peristiwa tergenangnya sawah para petani telah terjadi sejak 15 november 2012 lalu.hal ini disebabkan gorong-gorong saluran limbah dan air mengalami amblas.sehingga,salurannya tersumbat dan mengalir ke sawah para petani.
“kita kecewa,karena PT KAI TMB saat itu hanya menyedot sumur milik rumah warga yang terendam air.sedangkan sawah petani dibiarkan saja kering dengan sendirinya,”ucap hopaini.
 Terkait hal ini,ungkap hopaini,pihaknya menuntut ketegasan dari management PT KAI TMB untuk segera melakukan pengeringan sawah dari genangan limbah serta mengganti rugi kerusakan lahan para petani.
Sementara itu,kepala stasiun(KS) TMB Abdullah Husbai didampingi wakil KS ribut dihadapan para petani mengatakan,pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin segera melakukan pengeringan air yang menggenangi sawah para petani.
Terkait ganti rugi,pihaknya akan berkoodinasi dengan pemerintah desa tanjung raja untuk melakukan pendataan sawah para petani yang tergenang air dan segera disampaikan ke managemen PT KAI di Palembang.
“kita telah menghubungi PTBA untuk meminjam alat sedot.ganti rugi yang dituntut warga akan kita sampaikan ke Palembang dan berkoordinasi dengan pemerintah desa tanjung raja,”tukas ribut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar