Sedikitnya 25
hektar sawah milik kelompok tani (koptan) sehati satu desa tanjung
raja,kecamatan kota muaraenim tercemar dan tergenang limbah batubara dan solar
milik PT KAI tanjung enim baru (TMB).
salah satu
petani di desa tanjung raja,subandi,mengatakan terkait hal ini,para petani
meminta kepada pihak management PT KAI TMB untuk segera mengeringkan limbah
yang menggenangi sawah dan rumah warga.tak hanya itu,para petani juga meminta
ganti rugi atas kerusakan lahan sawah akibat tercemar limbah.
”saat ini,para petani terancam tidak bisa lagi
bercocok tanam.bahkan,jika tetap memaksakan,hasilnya juga tidak akan bagus
karena lahan nya telah tercemar solar dan batubara,”ujar subandi di desa
tanjung raja.
menurut
subandi,para petani mengaku sangat kecewa dengan penanganan
yang dilakukan oleh PT KAI TMB dalam mengatasi genangan limbah tersebut.sebab,alat sedot air yang mereka gunakan sangat tidak layak.selain daya serapnya kecil,alat
yang digunakan juga terbatas,hanya tiga unit.
“kita sangat
kecewa dengan penangan yang dilakukan oleh PT
KAI TMB.kalau alat sedotnya Cuma sedikit dan kecil seperti itu,entah kapan air
nya akan kering,”terang dia.
Untuk itu,kata
dia,pihaknya meminta kepada pihak PT KAI agar segera mencarikan
solusi terbaik untuk mengeringkan lahan sawah yang tergenang limbah.
Senada,anggota
koptan sehati satu hopaini mengatakan,peristiwa tergenangnya sawah para petani
telah terjadi sejak 15 november 2012 lalu.hal ini disebabkan gorong-gorong saluran limbah dan air mengalami
amblas.sehingga,salurannya tersumbat dan mengalir ke sawah para petani.
“kita
kecewa,karena PT KAI TMB saat itu hanya menyedot sumur milik rumah warga yang
terendam air.sedangkan sawah petani dibiarkan saja kering dengan sendirinya,”ucap
hopaini.
Terkait hal ini,ungkap hopaini,pihaknya
menuntut ketegasan dari management PT KAI TMB untuk segera melakukan
pengeringan sawah dari genangan limbah serta mengganti rugi kerusakan lahan
para petani.
Sementara itu,kepala
stasiun(KS) TMB Abdullah Husbai didampingi wakil KS ribut dihadapan para petani
mengatakan,pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin segera melakukan
pengeringan air yang menggenangi sawah para petani.
Terkait ganti
rugi,pihaknya akan berkoodinasi dengan pemerintah desa tanjung raja untuk
melakukan pendataan sawah para petani yang tergenang air dan segera disampaikan
ke managemen PT KAI di Palembang.
“kita telah
menghubungi PTBA untuk meminjam alat sedot.ganti rugi yang dituntut warga akan
kita sampaikan ke Palembang dan berkoordinasi dengan pemerintah desa tanjung
raja,”tukas ribut.